Bentuk Ancaman Tersembunyi dari Penggunaan Mikroplastik
Home » Blogs  »  Bentuk Ancaman Tersembunyi dari Penggunaan Mikroplastik
Bentuk Ancaman Tersembunyi dari Penggunaan Mikroplastik

Banyaknya sampah di indonesia sekarang sudah menjadi masalah lingkungan, tidak hanya terjadi di kota besar namun di daerah perkampungan atau pedesaan juga sudah mulai tercemar dengan permasalahan ini. Salah satu bentuk pencemaran yang terjadi adalah pencemaran oleh mikroplastik. Hal ini telah menyebabkan masalah isu ancaman global pada abad ini.

Istilah Mikroplastik sendiri merupakan potongan plastik yang sangat kecil dengan diameter biasanya kurang dari 5 mm dan dapat mencemari lingkungan. Mikroplastik dapat dibedakan menjadi dua yaitu mikroplastik primer dan mikroplastik sekunder. Mikroplastik primer merupakan partikel potongan plastik kecil yang di produksi langsung untuk produk rumah tangga atau produk tertentu yang dapat di manfaatakan oleh manusia. Sedangkan mikroplastik sekunder merupakan partikel plastik kecil yang terbentuk dari proses degradasi atau pemecahan dari benda plastik yang lebih besar. Keduanya dapat bertahan dalam kurung waktu yang lama.

Menurut web ayosehat.kemkes.go.id beberapa bahan senyawa kimia banyak terkandung dalam mikroplastik diantara meliputi:

  1. Bisphenol A (BPA) : yang biasanya digunakan untuk pembuatan platik polikarbonat dan sering di gunakan pada wadah makanan dan produk kebersihan.
  2. Ftalat (Phthalate) : digunakan untuk membuat plastic lebih fleksibel dan tahan lama.
  3. Dioksin : bahan hasil sampingan dari proses industry yang digunakan untuk pemutihan kertas dan penggunaan herbisida.
  4. Polietilen (PE) dan Polipropilen (PP) : dua jenis platik yang biasanya di gunakan pada kemasan makanan.

Dalam kehidupan sehari-hari telah banyak ditemukan contoh aktivitas yang menghasilkan mikroplastik. Misalnya adalah penggunaan pakaian dengan bahan serat sintesis, Microbeads dalam produk perawatan pribadi, glitter dalam produk kecantikan, pembakaran sampah plastic, penggunaan talenan platik, atau ban yang bergesekan dengan jalan semua aktivitas tersebut dapat berpotensi menghasilkan mikroplastik

Banyaknya aktivitas yang menyebabkan terbentuknya mikroplastik, dapat  menimbulkan banyak kekhawatiran. Proses terjadinya kontaminasi mikroplastik ini bisa terjadi melalui penggunaan barang-barang rumah tangga dan menyebar ke lingkungan. Berikut beberapa tahapan terjadinya mikroplastik :

  1. Penggunaan produk : saat kita menggunakan produk yang mengandung mikroplastik maka pada saat di gunakan partikel kecil dari mikroplastik akan terlepas.
  2. Degradasi : plastik yang terkena paparan sinar matahari akan terdegradasi menghasilkan mikroplastik
  3. Pencermaran air dan tanah : mikroplastik yang tidak tertanganni dengan baik akan dapat masuk dalam sistem pembuangan limbah dan akhirnya mulai mencemari Sungai, laut, dan tanah.

Proses degradasi mikroplastik membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan dalam salah satu artikel The Handbook of Environmental Chemistry mengatakan proses degradasi mikroplastik butuh waktu hingga ribuan tahun. Maka besar kemungkinan mikroplastik ini akan tertelan dan berdampak pada masalah kesehatan.

Salah satu bahaya dari mikroplastik adalah gangguan pernapasan. Penelitian di Desa Tropodo, Sidoarjo, menunjukkan bahwa membakar sampah plastik membuat udara di sana sangat kotor dan berbahaya. Asap dari pembakaran plastik mengandung zat-zat beracun seperti dioksin dan bisphenol A yang bisa menyebabkan masalah pada paru-paru.(Fauzi, 2023)

Selain membahayakan kesehatan kita, sampah plastik kecil-kecil yang disebut mikroplastik ini juga merusak lingkungan, terutama laut kita. Mikroplastik sudah banyak sekali mencemari laut Indonesia. Penelitian dari Jurnal Kelautan Tropis menunjukkan bahwa banyak sekali mikroplastik menempel di terumbu karang, terutama di pantai-pantai yang banyak dikunjungi wisatawan. Misalnya, di salah satu Pantai yang Bernama Pantai Karang Tengah, ditemukan 96 partikel/ kg mikroplastik. Hal ini terjadi karena banyak pengunjung yang membuang sampah plastik, seperti kemasan makanan dan minuman.(Muchlissin et al., 2020)

Apabila sudah terkontaminasi oleh sampah mikroplastik maka beberapa tips atau cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kontaminasi lebih parah dari mikroplastik :

  1. Mengkonsumsi makanan yang tinggi akan serat. Serat merupakan agen pembersih alami bagi sistem pencernaan kita. Dengan akan memperbanyak mengkonsumsi serat akan membantu mengeluarkan zat-zat berbahaya yang ada dalam tubuh kita termasuk juga mikroplastik.
  2. Banyak mengkonsumsi air putih yang bersih dan sudah terfilter
  3. Mengurangi paparan produk plastic dalam kehidupan sehari-hari, dapat di ganti dengan menggunakan alternatif lain seperti wada berbahan logam atau kaca.
  4. Mengurangi penggunaan pakaian yang berbahan sintesis.

Penulis : Ginta Mayang Kartika

Fauzi, M. A. (2023). Identikasi Mikroplastik Udara dan PM 2.5 pada Sentra Industri Tahu Desa Tropodo Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Environmental Pollution Journal, 3(2), 747–757.

Muchlissin, S. I., Widyananto, P. A., Sabdono, A., & Radjasa, O. K. (2020). Kelimpahan Mikroplastik Pada Sedimen Ekosistem Terumbu di Taman Nasional Laut Karimunjawa. Jurnal Kelautan Tropis, 24(1), 1–6. https://doi.org/10.14710/jkt.v24i1.9865